Sinchan

Pada suatu hari di sebuah TK HUTABA bu guru Yoshinaga menanyakan sesuatu keada murid-murinya :
Bu Guru Yoshinaga "Coba anak-anak sebutkan benda apa saja yang bisa di hisap??"

Kemudian Kazao berkata: " Rokok bu guru !!!"

Bu Guru Yoshinaga: "Iya benar Kazao, siapa lagi yang bisa menjawab??"

Nene :" Sedotan ibu guru!!!"

Bu Guru Yoshinaga:"emmm iya boleh... Siap lagi??"

Mazao: " terompet bu guru "

Bu Guru " Ya boleh lah..."

Dengan lantang Sinchan berkata: " Sarung Bu Guru!!!!"

Bu Guru Yoshinaga dengan nada kaget berkata: "Kenapa Sarung Sinchan????"

Sinchan berkata : " Semalam saya mendengar Mama saya berkata ke Papa begini bu guru.."Papa cepat turunkan Sarungnya biar nanti saya hisap!!"

PSK baru Praktek

Akibat tekanan ekonomi, pasutri Sum dan Parto hijrah ke Jakarta mencari pekerjaan. Setelah ngalor-ngidul nggak dapat pekerjaan, akhirnya Sum diminta Parto untuk menjadi seorang PSK. Sampai akhirnya saat Sum mangkal pertama kali terjadi obrolan sebagai berikut:

Tak lama, sebuah angkot datang menghampiri. Sopirnya kesengsem dengan paras Sum yang ayu alamiah. "Jeng... berapa tarifnya?" tanya si sopir.

Sum kaget karena memang tanpa persiapan mateng, sampai urusan pasang tarif belum pernah dibicarakan, akhirnya menoleh ke pohon tempat Parto mengawasinya dari jauh. "Bentar Mas," katanya pada sopir angkot.

Ia menghampiri Parto, minta nasihat. Parto bilang, "Sum, awakmu minta lima puluh ribu" Sum pun kembali lagi ke sopir angkot dan bilang, "Lima puluh ribu mas"

"Wah, mahal yah, aku cuma ada Rp30 ribu, boleh nggak?" tawar Sopir angkot. Sum bingung lagi dan kembali ke balik tanya ke Parto "Mas, dia punyanya cuman tiga puluh ribu. gimana?"

Parto spontan, "Bilang deh, kalau Rp30 ribu ya cuman dapat service tangan". Sum pun kembali ke sopir angkot, "Mas, Rp30 ribu pakai tangan saja, mau?"

Sopir yang sudah kebelet akhirnya setuju. Mobil diparkir di tempat gelap dan di kursi depan si sopir memelorotkan celananya dan xxxxxx (sensor).

Giliran Sum akan melaksanakan tugasnya, ia terkesima melihat burung si Sopir, dan bilang pada si Sopir, "Mas, tunggu sebentar ya". Sum buru-buru ke tempat Parto bersembunyi dan bilang kepada suaminya, "Mas Parto, sampeyan ada duit Rp20 ribu nggak? Kalau ada mbok tolong dipinjamkan sama sopir itu dulu"